Medikacare

Waspadai Ciri-Ciri HIV pada Kulit - Medikacare

Waspadai Ciri-Ciri HIV pada Kulit - Medikacare

Ruam menjadi salah satu ciri HIV pada kulit yang paling banyak diketahui. Padahal, ada banyak ciri-ciri HIV pada kulit, namun beberapa orang kerap tidak menyadari penyakit ini karena hampir mirip dengan gejala penyakit lainnya.


HIV adalah penyakit menular seksual yang disebabkan infeksi human immunodeficiency virus. Sebagian besar penderita HIV tidak menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi penyakit ini. Pasalnya, ciri-ciri HIV hampir mirip dengan kondisi medis lainnya, termasuk gejala flu, seperti sakit kepala, demam, kelelahan, hingga sakit tenggorokan.


Selain itu, penyakit ini menimbulkan ciri-ciri HIV pada kulit, seperti munculnya ruam. Gejala pada kulit ini bahkan menjadi gejala HIV yang pertama muncul. Namun, kondisi seperti ini si penderita sering tidak menyadari telah terinfeksi HIV, karena mirip dengan kondisi medis lainnya.

Ciri HIV pada Kulit

HIV akan membuat sistem kekebakalan tubuh penderitanya menjadi lemah, sehingga infeksi lebih mudah terjadi, termasuk pada kulit. Berbagai ciri HIV dapat terjadi karena infeksi virus itu sendiri, infeksi virus lain akibat daya tahan tubuh yang lemah, ataupun efek samping obat HIV.

Ruam yang diakibatkan oleh efek samping obat HIV bukanlah kondisi yang serius dan dapat hilang dengan sendirinya. Dokter mungkin akan mengganti obat HIV dengan obat yang tidak menimbulkan ruam pada pasien.

Berikut beberapa ciri-ciri HIV pada kulit yang dapat terjadi:

1. Ruam

Ruam menjadi ciri-ciri HIV pada kulit yang muncul pertama kali dengan benjolan kecil di atasnya. Biasanya, ruam muncul sekitar 2-4 minggu setelah terinfeksi virus. Ruam akibat HIV Umumnya akan muncul di tubuh bagian atas, seperti perut, dada, punggung, serta bahu, dan dapat menyebar ke tangan, wajah, hingga kaki.

Terkadang ruam HIV bisa disertai dengan adanya rasa gatal dan nyeri, serta menyebabkan kulit di sekitarnya menjadi kering. Meski jarang terjadi, ruam akibat efek samping obat HIV juga bisa menjadi gejala dari sindrom Stevens-Johnson (SJS).

Jika Anda sedang menjalani pengobatan HIV serta mengalami ruam yang disertai dengan deman, lepuh yang menyakitkan, dan gejala flu, segeralah periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

2. Folikulitis Eosinofilik

Folikel merupakan celah kecil tempat tumbuhnya rambut, sehingga memungkinkan bakteri dan virus masuk ke dalamnya. Masuknya bakteri dan virus pada orang sehat, bukanlah ancaman. Namun, pada penderita HIV, hal ini justru membuat folikel rambut terinfeksi hingga menyebabkan folikulitis eosinofilik.

Kondisi ini merupakan salah satu ciri-ciri HIV pada kulit yang ditandai dengan rasa gatal dan benjolan yang berisi nanah pada wajah maupun tubuh bagian atas.

3. Prurigo Nodularis

Prurigo Nodularis ditandai dengan adanya benjolan keras dan sangat gatal di bagian bahu, leher, lengan, maupun kaki. Penyakit ini sering terjadi pada penderita eksim, tetapi juga dapat menjadi ciri-ciri HIV pada kulit akibat melemahnya sistem kekebalan tubuh.

4. Kutil Kelamin

Kutil kelamin terjadi akibat melemahnya sistem kekebalan tubuh pada pengidap HIV, sehingga tubuhnya tidak dapat melawan infeksi, termasuk infeksi human papillomavirus (HPV). Oleh sebab itu, keberadaan kutil kelamin pada tubuh juga bisa menjadi ciri-ciri HIV pada kulit.

Meski tidak berbahaya, keberadaan virus HPV ini juga dapat meningkatkan risiko pengidap HIV terkena kanker serviks maupun kanker anus.

5. Kudis

Kudis atau scabies ditandai dengan adanya ruam yang terasa gatal akibat tungau yang masuk dan berkembang biak di kulit. Namun, kudis pada ciri-ciri HIV disertai dengan kerak. Hal ini jelas berbeda dengan gejala kudis yang tidak dialami oleh orang penderita HIV, yakni tidak ada kerak di kulitnya.

6. Fotodermatitis

HIV dapat membuat kulit penderitanya lebih sensitif terhadap sinar matahari. Setelah terkena paparan sinar matahari, kulit penderita HIV akan tampak seperti terbakar, terutama pada bagian wajah, leher, telinga, kulit kepala, dan dada. Kondisi ini merupakan ciri-ciri HIV pada kulit yang dikenal sebagai fotodermatitis.

Cara Meredakan Ciri-Ciri HIV pada Kulit

Antiretroviral therapy (ART) adalah cara meredakan ciri HIV pada kulit yang paling disarankan. Selama menjalani terapi Antiretroviral therapy ini, penderita HIV diwajibkan untuk mengonsumsi beberapa obat antivirus setiap harinya.

Pelaksanaan terapi antivirus yang dilakukan sedini mungkin dapat mengurangi ciri-ciri HIV pada kulit secara lebih cepat dan meningkatkan kualitas hidup penderitanya. Selain itu, terapi ini akan mencegah terjadinya penularan pada orang lain.


Dokter juga sering kali meresepkan obat-obatan medis lain, seperti obat antihistamin untuk meredakan ciri-ciri HIV pada kulit, termasuk nyeri dan gatal. Dokter juga menyarankan penderitanya untuk menghindari mandi atau berendam dengan air panas guna meredakan ciri-ciri HIV pada kulit.

Apabila Anda merasakan akan hal yang sudah di sebutkan di atas, dan ingin memastikan apa penyebabnya, jangan ragu untuk berkonsultasi dan periksakan diri dengan dokter. Dokter akan membantu dan memberikan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda.

Artikel Lain

Ikan Gabus Bisa Mempercepat Penyembuhan Luka ? - Medikacare
Ikan Gabus Bisa Mempercepat Penyembuhan Luka ? - Medikacare
Ikan Gabus Si Pemakan Segala dan dapat bernafas di Udara - Medikacare
Ikan Gabus Si Pemakan Segala dan dapat bernafas di Udara - Medikacare
Cara mengatasi hemoroid - Medikacare
Cara mengatasi hemoroid - Medikacare
Cara mengatasi infeksi luka pasca operasi caesar - Medikacare
Cara mengatasi infeksi luka pasca operasi caesar - Medikacare
No comments yet. Be the first to comment!

Format: JPG, PNG, GIF. Maksimal 2MB